Soal Pungutan PPN di Kendaraan Bekas, Ditjen Pajak: Bukan Aturan Baru

Abdul Aziz Masindo - Sabtu, 16 April 2022 | 17:35 WIB

ILUSTRASI showroom mobil bekas (Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.id - Pemerintah melalui Kementerian Kuangan memungut Pajak pertambahan Nilai (PPN) 1,1 persen atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas yang berlaku mulai 1 April 2022.

Hal itu diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 65/PMK.03/2022 tentang PPN.

Dalam  pasal 2 ayat (2) dan (5), berbunyi "Pengusaha kena pajak yang melakukan kegiatan usaha tertentu berupa penyerahan kendaraan bermotor bekas wajib memungut dan menyetorkan PPN yang terutang atas penyerahan kendaraan bermotor bekas dengan besaran 1,1% dari harga jual yang mulai berlaku 1 April 2022,"

Menanggapi hal ini, menurut Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat atau humas Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Neilmaldrin Noor, ini bukan suatu aturan baru.

Sebab, pengenaan PPN transaksi pada kendaraan bekas sudah ada sejak 2000 lalu. Kemudian diperbaharui oleh PMK baru tersebut untuk menyederhanakan mekanisme pemungutan PPN-nya.

Abdul Aziz Masindo/Otoseken.id
Showroom Power Auto Garansi Mesin dan Transmisi

Artinya, pengaturan dalam PMK 65/2022 merupakan penyesuaian atas perubahan tarif PPN, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Seperti diketahui, tarif PPN naik menjadi 11 persen per 1 April 2022.

"Penetapan PMK ini semata-mata untuk menyederhanakan mekanisme dan menyesuaikan perubahan tarif PPN atas transaksi penyerahan kendaraan motor bekas," katanya.

Selain itu, ia menyebut bahwa PMK 65/2022 merupakan penyederhanaan ketentuan mengenai pengenaan PPN atas penyerahan kendaran bermotor bekas yang sebelumnya berpedoman pada PMK 79/2010.

Dengan adanya PMK 65/2022 tersebut, lanjut Neil, PMK 79/2010 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Selain penyederhanaan, PMK 65/2022 juga mengatur penyesuaian tarif PPN atas kendaraan bermotor bekas.