Otoseken.id - Pesona Yamaha RX-King tak luntur juga.
Bahkan pemain mobil off-road pun kepincut untuk main RX-King.
Motor 2-tak legedaris bekas tersebut dibangun ulang.
Kedua penggeber Jeep Cherokee saat berlaga di ajang speed off-road tersebut yakni H. Hedi Achmad Sugandi alias Haji Gandi dan Ahmad Badawi.
“Dulu masih kita impikan, sekarang kita punya. Sekalian ngebangun bikin jadi orisinal lagi,” sebut Gandi yang juga jadi salah satu pemilik pabrik sarung Hasstex di Majalaya, Jabar.
Hampir sama seperti Gandi, Badawi juga demikian.
“Motor ini kan terkenal dari zaman dulu. Ibaratnya jadi legenda"
"Sampai sekarang juga masih, makanya gue pingin melihara lagi,” ungkap salah satu petinggi di merek mobil VW ini.
Menariknya, Gandi dan Badawi punya ‘koleksi’ RX-King yang tidak hanya sedikit namun juga spesial.
Motor Haji Gandi
Pertama kali punya motor 2-tak ini berkelir silver.
Padahal motor ini identik dengan warna hitam.
“Nah, justru di situ uniknya. Kalau begitu, warna silver kan jadi sedikit yang punya,” ungkapnya.
Pertama kali beli sekitar Rp 17 juta.
Bukan langsung dipakai, tapi justru dibongkar habis untuk dibangun ulang supaya lebih bagus.
Setelah selesai proses bangun, langsung ikut event khusus Yamaha RX-King.
Dalam event tersebut, mejeng selama 4 jam sudah ada yang nawar lebih dari Rp 40 juta.
/photo/2019/01/28/2813634387.jpg)
Mulai dari sini keinginan untuk terus menambah ‘peliharaan’ kuat dirasakan.
"Mencari spare part untuk yang tahun tua saat ini sudah susah"
"Harus banyak gerilya ke pemain lainnya, kenalan atau toko-toko lama.
Kadang di Yamaha pusatnya sendiri juga tidak ada,” ucap pria murah senyum ini.
Maka tak aneh jika dirinya meluaskan jaringan pertemanan ke berbagai tempat.
Bukan saja ke komunitas, tapi juga bengkel-bengkel yang ada.
Baca Juga : Yamaha RX-King Seken, Komponen Ini Langka, Bekasnya Aja Rp 6,5 Jetii?
Saat ada kesempatan memboyong part-part orisinal pasti langsung dilakukan.
Karena dasarnya pencarian spare part orisinal dari tahun keluaran motor, maka tak jarang waktu tunggunya lama.
Bisa sekitar 3-6 bulan.
Saat ini, bertempat di bengkelnya, Hasstex Motorsport di Majalaya, Jabar, terparkir sebanyak 10 RX-King, baik yang sudah selesai dibangun aliran custom dan juga orisinal.
Di sisi lain, teronggok beberapa komponen, ceceran dari mesin, lampu, dan lainnya.
/photo/2019/01/28/2930045400.jpg)
Menurutnya, komponen-komponen tersebut sengaja dikumpulkan untuk mengganti komponen yang sudah mulai apkir.
Atau sebagai persediaan saat akan membangun RX-King lainnya.
Motor yang dimiliki olehnya, ada yang generasi King Cobra (1983-1994), Master (1995-2001) dan New (2002 keatas).
Selain itu juga tersimpan satu unit Yamaha RX-K yang lebih langka dibanding RX-King.
Baca Juga : Sebelum Dibayarin, Kenalan Dulu Dengan 4 Penyakit Yamaha Scorpio Ini
Menariknya, dari beberapa unit yang dimiliki dan masih orisinal, Gandi justru lebih tertarik ke unit yang sudah modifikasi.
Memang sih, tampilannya lebih keren dibanding yang standar. Tapi ternyata bukan itu alasannya.
“Yang sudah modifikasi ini, terlihat lebih bandel dibanding yang lainnya"
"Di beberapa titik juga tidak meninggalkan kesan ‘pemain mobil’. Contohnya penggunaan bahan karbon,” ungkapnya.
Motor Ahmad Badawi
Ia punya koleksi RX-King yang cukup lengkap.
Bukan dilihat dari tahun produksi motor, tapi lebih ke kode mesin yang ada.
“Dulu pernah beli yang muda, tapi justru diejek temen. Akhirnya gue main yang tua aja. Semua yang gue punya bumper besi dan ini lebih sulit,” ungkap Badawi, panggilannya.
Jika demikian berarti terkumpul mulai keluaran 1983-1986, dan terselip satu unit RX-K keluaran 1982.
Secara total, ada 6 motor Yamaha RX-King dan RX-K di pekarangan rumahnya di daerah Jaksel.
Pada tahun-tahun tersebut, kode blok mesinnya yakni 4Y2, 5T5, 29N, 1EE, dan 1TR.
“Motor yang ada, semua blok mesin, masih ada kodenya itu. Belum ada yang ganti"
"Jadi mesin masih pakai aslinya semua,” sebutnya.
/photo/2019/01/28/3753681872.jpg)
Bukan itu saja yang membuat koleksi punya Badawi spesial, tapi beberapa part utama.
Seperti baut-baut, ban bahkan juga mika lampu.
Terlihat dari baut pegangan setang, masih tertera dengan jelas 6 di ‘kepala’ baut.
Kalau sudah bukan orisinal, biasanya tidak ada angka tersebut.
Bahkan plastik pengikat kabel-kabel di area setang juga masih standar pabrik.
Di ban, pria yang juga punya usaha mobil towing ini menggunakan yang standar seperti dari pabrik.
Pakai merek Inoue.
Baca Juga : 7 Keunggulan Yamaha NMAX Ini Nggak Ada di Honda PCX 150, Banyak Juga
/photo/2019/01/28/2767268499.jpg)
Bukan saja mereknya, tapi kembangan dan ukurannya juga standar punya Yamaha RX-King.
“Kalau di toko sih sudah susah. Ini gue dapet dari sesama pelaku,” jujurnya.
Produk standar juga dipakai pada mika lampu.
Jika dilihat secara detil, plasti penutup bohlam tersebut masih ada tulisannya ‘Imasen’.
Ini merupakan standar yang dipakai RX-King keluaran 1982.
Wuih, seru ya miara sang Raja.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR