Otoseken.id - Mobil terbakar saat kecelakaan terjadi akibat adanya kebocoran di saluran bahan bakar dan oli mesin.
Risiko mobil terbakar bisa saja terjadi pada semua pemilik kendaraan.
Seperti kasus kecelakaan yang terjadi di ruas Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019), dilaporkan ada enam mobil yang terbakar.
Anda bisa bernafas sedikit lega kalau memproteksi mobilnya dengan asuransi.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Umur Pemakaian Ring Piston, Mau Jangka Panjang Ini Syaratnya
karena pihak asuransi menjamin kerugian sesuai dengan yang tercantum pada polis.
"Pertanggungan kerugian akibat kebakaran didasarkan pada prinsip Proximity Cause, artinya harus dicari tahu terlebih dahulu kenapa mobil bisa terbakar," terang Laurentius Iwan Pranoto, Head of Communication & Event, Asuransi Astra Garda Oto.
Sementara itu menurut Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di majalah Auto Bild Indonesia edisi 359 ada beberapa tahapan proses klaim asuransi yang harus dilakukan saat mobil mengalami peristiwa kebakaran.
Berikut ini beberapa tahapan proses yang bisa Anda lakukan saat mengalami mobil terbakar.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Mobil Matik Tuasnya Harus di Posisi N Setiap Berhenti
1. Melapor
Anda harus segera melaporkan kejadian kepada penanggung.
Laporan pendahuluan ini bisa disampaikan secara lisan atau surat, telepon, faksimili dan lain-lain.
2. Laporan kerugian
Selanjutnya Anda harus mengisi laporan keterangan tertulis yang memuat hal yang Anda ketahui mengenai kerugian/kerusakan yang diakibatkan oleh peristiwa tersebut, dan blanko tersebut disiapkan oleh penanggung (perusahaan asuransi).
Baca Juga: Berniat Ganti Setir Copotan, Hati-hati Yang Sudah Airbag, Bisa Kejadian Begini
3. Dokumen pendukung klaim
Tertanggung harus menyerahkan dokumen pendukung klaim kepada penanggung.
Misalnya buku-buku catatan, foto-foto kerugian, laporan dari kepolisian dan sebagainya.
4. Penelitian polis asuransi
Setelah menerima pemberitahuan adanya kerugian, penanggung akan melakukan penelitian mengenai keabsahan (validitas) polis.
Seperti apakah penanggung memiliki kepentingan atas obyek yang mengalami kebakaran?
Apakah kebakaran terjadi dalam masa waktu pertanggungan?
Baca Juga: Kasus Yamaha Rx-King Bekas Terciduk, Sindikat Jual Beli Motor Bodong via Online Diungkap Polisi
Apakah premi telah dilunasi?
5. Penunjukan loss adjuster
Dari hasil survei akan diketahui apakah klaim merupakan kasus sederhana atau rumit. Bila sederhana, maka klaim akan ditangani sendiri oleh perusahaan asuransi.
Namun, jika rumit atau jumlahnya cukup besar atau penanganan klaim akan memakan waktu lama, maka claim assessment diserahkan kepada loss adjuster yang ditunjuk
oleh penanggung dengan pemberitahuan kepada tertanggung.
Baik untuk kasus klaim yang ditangani sendiri oleh perusahaan asuransi maupun loss adjuster, tertanggung harus tetap menyediakan dokumen-dokumen pendukung klaim.
Tahap selanjutnya adalah penanggung mempelajari laporan dari loss adjuster.
6. Penyampaian
Dari proses penanganan klaim baik oleh penanggung sendiri maupun loss adjuster, akan diketahui validitas klaim.
Baca Juga: Biaya Ganti Oli Mesin Daihatsu Sigra dan LCGC, Beda Mesin Beda Harga
Dalam hal klaim dianggap valid, penanggung akan memberitahukan kepada tertanggung jumlah ganti rugi yang dibayar atau yang menjadi tanggung jawab penanggung.
Namun, bila klaim dinyatakan invalid, maka penanggung akan memberitahukan kepada tertanggung bahwa klaim ditolak disertai alasannya.
Jika jumlah ganti rugi yang dibayarkan tidak disepakati oleh tertanggung, maka tertanggung berhak menunjuk loss accessor untuk menilai ulang kerugian tersebut.
7. Penyelesaian
Setelah dicapai kesepakatan mengenai jumlah ganti rugi, pihak penanggung akan mempersiapkan pembayaran klaim.
Penanggung akan melaksanakan pembayaran ganti rugi selambat-lambatnya sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditetapkan.
Editor | : | Arseen |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR