Makanya metode cover tidak semuanya ready, karena tergantungan cetakannya sudah ada atau belum.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova Reborn Pasang Carbon Fiber, Harga Mulai Rp 150 Ribuan
Menurut Christopher, metode lay on lebih baik karena tidak membuat part tebal.
"Secara tampilan memang lebih baik atau lebih bagus lay on, karena tidak memengaruhi ketebalan part yang dilapisi carbon fiber, kalau cover jadi tambah tebal, dan kadang ada celah (gap)," katanya.
Namun untuk harganya, metode lay on lebih mahal dan proses pengerjaannya lebih lama, sebab harus menyatukan senyawa dari part dan panel carbon.
Sedangkan metode cover lebih murah dan prosesnya cepat.
Baca Juga: Ganteng Maksimal! Honda PCX 150 Makin Sporty Pakai Carbon, Nih Harganya
"Metode lay on lebih mahal dan lama karena harus menyatukan senyawa dari part yang akan dilapisi baik itu besi atau plastik, kemudian dilapisi dengan bahan carbon dan disuntik resin," terang Christopher Nicholas, pemilik workshop Prestige Carbon, di Kedoya Utara Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Sedangkan metode cover, cetakan disatukan dengan bahan carbon, kemudian divakum dan disuntik resin untuk menyatukan carbon dan cetakan," tutup Christopher kepada Otoseken.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR