Otoseken.id - Di mesin mobil bekas ada komponen yang namanya engine mounting.
Fungsi Engine mounting ini sebagai penopang berat mesin.
Dan juga menahan getaran agar tidak merembet ke bagian rangka.
Umumnya engine mounting terbuat dari bahan karet khusus.
Baca Juga: Engine Mounting Mobil Bekas Rusak? Jangan Dibiarkan, Akibatnya Malah Bikin Kantong Jebol
Karet inilah yang akan menyerap getaran mesin yang sedang bekerja.
Walau secara fungsi hanya menopang mesin tetapi komponen ini tidak luput dari kerusakan.
Seiring pemakaian waktu karet pada engine mounting akan rusak dan getas.
"Engine mounting akan rusak pada waktunya dan harus ganti dengan yang baru," buka Triyono pemilik bengkel Family Auto Service (FAS) di Bintara, Bekasi.
Baca Juga: Ganti Engine Mounting Mobil Bekas, Pakai Bahan Karet Atau Polyurethane? Ini Perbandingannya
"Sebagai contoh pada mobil Nissan Serena C-24 terdapat 2 engine mounting, kalau satu sudah rusak parah dan satu lagi baru muncul tanda-tanda kerusakan ada baiknya ganti semua," tambahnya.
Karena bila mengganti engine mounting hanya 1 maka akan mudah rusak kembali karena tidak seimbang saat meredam getaran mesin.
Gejala kerusakan engine mounting akan tetap dirasakan pengemudi saat mesin hidup dan mobil berjalan.
Baca Juga: Lepas Filter Udara di Mesin Turbo, Ternyata Begini Bahayanya
"Memang lebih baik harus diganti semuanya agar kinerja mesin kembali normal," sebutnya.
Jadi bila ada kerusakan pada engine mounting langsung ganti dengan yang baru dan wajib ganti semuanya ya sob.
Segini Interval Penggantian Engine Mounting Mobil, RWD dan FWD Jumlahnya Beda
Otoseken.id - komponen engine mounting bertugas untuk memegang mesin sekaligus menyerap getaran dari mesin supaya penumpang dan pengemudi tetap merasa nyaman.
Jika engine mounting sudah mengalami keausan, akibatnya akan mengurangi kenyamanan di dalam kabin karena adanya getaran dan entakan dari mesin yang masuk ke dalam kabin.
Engine mounting merupakan part yang memiliki umur panjang, masuk dalam kategori slow moving.
Walaupun termasuk kategori slow moving, namun seiring berjalannya waktu, komponen ini juga bisa mengalami kerusakan dan keauasan.
Baca Juga: Engine Mounting Mobil Bekas Rusak? Jangan Dibiarkan, Akibatnya Malah Bikin Kantong Jebol
"Usia engine mounting biasanya setiap 50 ribu sampai 60 ribu kilometer, namun angka tersebut tidak menjadi patokan yang tepat," Kata Dede, teknisi King Mobil, Tangerang.
Dede menjelaskan, untuk mobil harian yang tinggal di kota-kota besar, risiko kerusakan engine mounting lebih cepat.
Jumlah engine mounting mobil beragam tergantung jenis mobilnya, biasanya untuk mobil penggerak roda depan, jumlah engine mounting lebih banyak.
Sebagai contoh, untuk mobil Toyota Avanza, Kijang Innova, dan Toyota Rush yang berpenggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD), umumnya menggunakan 2 buah engine mounting.
Baca Juga: Deteksi Engine Mounting Mobil, Kenali Tanda-tanda Sudah Harus Ganti
"Mobil penggerak belakang biasanya engine mountingnyanya 2, di sebelah kiri dan kanan," katanya.
Sedangkan mobil Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Mitsubishi Xpander yang berpenggerak roda depan atau Front Wheel Drive (FWD) umumnya menggunakan 4 buah engine mounting.
"Kalau mobil penggerak depan lebih ribet, dia ada 4 engine mounting, di setiap sisi dan di transmisi," tutup Dede, Teknisi King Mobil di Tangerang.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR