“Saya tetap pakai mounting bawaan K24, tapi braketnya dibikin ulang, biar pas dengan dudukan Brio. Posisi mesinnya pun enggak banyak berubah,” jelasnya.
Apit juga melakukan wire tuck, dengan menyembunyikan kabel-kabel mesin ke bawah fender, sehingga terlihat lebih rapi.
Uniknya lagi, meskipun Brio ini Ia modifikasi untuk drag race, tapi bisa juga untuk dipakai harian.
Bahkan Apit pernah bawa Honda Brio bermesin K24 ini sampai Cirebon dan kuningan Jawa Barat.
Tapi masalahnya cuma satu, kopling single clutch dari Ogura lumayan berat kalau dipake macet-macetan.
Mesin
Apit memilih untuk main naturally aspirated (NA) dalam memaksimalkan performa mesin K24-nya. Hampir semua jeroan sudah diganti dengan part aftermarket.
Baca Juga: City Car 1.200 cc Paling Irit BBM, Honda Brio, Agya, Ayla, Atau Ignis?
Seperti piston menggunakan Arias yang berdiameter 87 mm dan setang pistonnya pakai Eagle.
kepala silinder menggunakan K20A buatan PRB-1 yang telah di-porting dan polishing. Kem kini menggunakan Skunk2 stage 3 dengan durasi 2780 untuk intake dan 2820 pada exhaust.
Sistem pasokan bahan bakar lebih deras dengan injektor FID dengan kemampuan menyemprotkan 1.000 cc per menitnya.
Kemudian throttle body diganti merek K-tuned berdiameter 90 mm untuk mengimbanginya.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | OTOMOTIF |
KOMENTAR