Otoseken.id - Nissan X-Trail T32 generasi ketiga ini diperkenalkan pada 2013, pada generasi ini pula X-Trail memiliki mesin hybrid yang diluncurkan pada 2015.
Apalagi harga bekas Nissan X-Trail T32 generasi ketiga ini bisa dibilang anjlok dibanding rival terberatnya Honda CR-V.
"Nissan X-Trail T32 bisa dibilang harganya jatuh dibandingkan rival terberatnya ya, berkisar Rp 190 sampai 200 jutaan sudah dapat X-Trail T32," buka Sugianto, Owner bengkel spesialis Nissan Auto Clinic di Harapan Indah Bekasi.
""Kelebihan X-Trail T32 desain lebih kekinian, mewahnya dapat, audio keren, fitur oke, dan peredaman kabim bagus, walaupun desainnya sudah bukan kaya X-Trail yang dulu, kurang macho, tapi lebih ke modern," lanjutnya.
Baca Juga: Tes Akselerasi dan Konsumsi BBM Nissan X-Trail Gen 3 Varian 2.0, 2.5, dan Hybrid
Yap walaupun kurang macho, tapi SUV Nissan X-Trail T32 generasi ketiga ini datang dengan desain yang jauh lebih modern dibanding generasi sebelumnya.
Memiliki 3 varian mesin, yakni mesin 2.000 cc berkode MR20DD 4-silinder, kemudian 2.500 cc berkode QR25DE 4-silinder, dan Hybrid.
Untuk X-Trail varian Hybrid, mengandalkan tenaga dari mesin bensin dan motor listrik. Mesin bensinnya memakai mesin berkode MR20DD 4-silinder 2.000 cc yang dipadukan dengan motor listik RM31, baterainya memakai Lithium-Ion 202 Volt.
Transmisinya masih sama dengan generasi sebelumnya, yakni transmisi otomatis berjenis CVT yang terkenal halus.
Nah sebelum mengambil Nissan X-Trail T32 generasi ketiga kondisi bekas, ada baiknya mengetahui penyakit khas supaya tidak pusing saat memilikinya.
1. Motor EPS (Electric Powe Steering)
Yang pertama kata Ugi dari bengkel spesialis Nissan Auto Clinic, bagian power steering khususnya motor EPS (Electric Powe Steering) yang paling sering kena.
"Penyakit khas X-Trail T32, beberapa orang ngeluh setir kayak patah-patah, itu di motor EPS-nya ada keausan, harus diperbaiki," jelas Pria yang akrab disapa Ugi.
"Bisa dibilang penyakit EPS itu hanya ada di X-Trail T32 doang, kalau Nissan yang lain kayak Serena, Livina, jarang ada masalah motor EPS," lanjutnya.
2. Bushing Cross Member
Sama seperti X-Trail generasi sebelumnya, kaki-kaki X-Trail T32 generasi ketiga juga menggunakan model cross member, alhasil ini menjadi salah satu kelemahan.
Baca Juga: Nissan X-Trail T31 2.0 vs 2.5, Ini Hasil Akselerasi dan Konsumsi BBM
"kaki-kaki sama kaya X-Trail T31, di T32 juga pakai cross member yang kotak, buat nopang lower arm, rack steer, dan sebagainya," ujarnya.
"Jadi beban kerja komponen bushing lebih berat,, banyak bushing yang pecah dan itu jadi permasalahannya," lanjutnya.
3. Selongsong Coil
Terakhir adalah pada bagian selongsong coil yang cepat aus, gejanya kata Ugi yakni mesin mobil bergetar dan pincang.
"Coi juga sama, mau di T31 atau T32, jarak tempuh di atas 70 ribu sampai 80 ribu kilometer itu rata-rata coilnya sudah ada yang bocor, selongsongnya terutama," ungkapnya.
Baca Juga: Tes Akselerasi dan Konsumsi BBM Nissan X-Trail Gen 3 Varian 2.0, 2.5, dan Hybrid
"Enggak tahu kenapa, itu menjadi momok menakutkan mengenai selongsong coil, pokoknya kilometer 70 ribu ke atas jadi perhatian," lanjut Ugi.
"Harga selongsol coil Rp 150 ribu satu buah itu yang kW, kalau ori beli di bengkel resmi enggak bisa beli satu, harus assy itu bisa Rp 1 juta," tutup Sugianto dari bengkel spesialis Nissan Auto Clinic di Harapan Indah, Bekasi.
Posted : Selasa, 20 Juni 2023 | 14:08 WIB| Last updated : Selasa, 20 Juni 2023 | 14:08 WIB
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR