Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jangan Asal-asalan, Ini 6 Tips Menyetir Mobil Matik Supaya Transmisi Lebih Awet

Abdul Aziz Masindo - Senin, 11 Oktober 2021 | 07:00 WIB
Ilustrasi berkendara dengan mobil matik
GridOto.com
Ilustrasi berkendara dengan mobil matik

Otoseken.id - Tak dipungkiri bekendara dengan mobil transmisi matik lebih nyaman karena perpindahan gigi dilakukan secara otomatis dan tidak perlu menginjak kopling.

"Prinsip dasarnya semua transmisi matik baik CVT (Continuously Variable Transmission) dan matik konvensional basisnya tekanan oli, yang membedakan hanya pada pembentukan rasio gigi atau percepatan," Kata Hermas Efendi Prabowo, teknisi senior sekaligus pemilik Worner Matic di Bintaro Tangerang Selatan.

"Kalau yang konvesional basisnya gir atau gigi, gigi itu disusun sedemikian rupa yang terdiri dari gigi matahari, gigi cincin, dan sebagainya, mereka disusun menjadi planetary gear set, planetary gear set ini lah yang menjadi dasar perpindahan rasio di gigi A/T Konvensional," lanjutnya.

Sementara di transmisi matik jenis CVT (Continuously Variable Transmission), prinsip perpindahan giginya tidak lagi mengandalkan planetary gear set.

Baca Juga: Sebelum Ambil Honda dan Nissan Matik CVT Bekas, Ketahui Masalah CVT yang Sering Muncul

"Di CVT basisnya tidak pada planetary gear set, tapi pada yang namanya CVT Assy, terdiri dari 2 puli dan 1 sabuk baja," katanya.

Namun dibalik kenyamanannya, kata Hermas karena transmisi matik konvensional maupaun CVT memiliki komponen yang lebih kompleks ketimbang transmisi manual.

Nah berikut 6 tips berkendara dengan transmisi matik supaya umur transmisi bisa lebih panjang.

1. Jangan Terlalu Sering Berakselerasi Secara Agresif

Mengendarai mobil matik khusus jenis CVT (Continuously Variable Transmission), tidak disarankan untuk sering-sering mealakukan akselerasi secara agresif.

Ilustrasi Honda Jazz GK5 berakselerasi
Rianto Prasetyo
Ilustrasi Honda Jazz GK5 berakselerasi

Karena rransmisi matik CVT mengandalkan sabuk baja, akibat terlalu sering berakselerasi secara agresif, Komponen belt ini bisa jadi kendur bahkan putus meskipun sabuk baja.

2. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Fitur Tiptronic Secara Agresif

Mobil matik modern beberapa pabrikan sudah menyematkan fitur tiptronic, fitur ini dapat mengganti gigi secara manual dan merasakan sensasi seperti mengemudikan mobil transmisi manual tanpa harus menginjak pedal kopling.

Bila penggunaan tiptronic atau paddle shift yang terlalu agresif dan terlalu sering, umur transmisi lebih pendek, dampak yang paling kerasa adalah kompenen kampas kopling matik yang lebih cepat aus.

Fitur Tiptronic
Gridoto.com
Fitur Tiptronic

Baca Juga: 3 Gejala Transmisi Otomatis Konvensional Mobil Bekas Perlu Diperbaiki

3. Jangan Sering Melalui Medan Berat

Khusus untuk transmisi matik jenis CVT lagi, Hermas menekankan untuk matik jenis CVT tidak disarankan untuk sering melalui medan yang berat.

Transmisi matik CVT dirancang untuk berkendara lebih nyaman di perkotaan, maka dari itu transmisi CVT tidak dianjurkan untuk sering dibawa ke medan yang berat seperti jalur menanjak.

Hal ini berimbas ke umur transmisi CVT yang tidak berumur panjang, atau tidak awet.

4. Saat Melaju Secara Kebalikan, Pastikan Mobil Berhenti dengan Sempurna

Baik pada mobil transmisi matik konvensional maupun CVT, saat tuas mobil pindah dari D ke R atau sebaliknya, pastikan mobil sampai berhenti total, barulah pindahkan tuas transmisi ke R atau D.

Sebab jika terus-terusan seperti itu bisa mempercepat keausan komponen gir di dalam gearbox transmisi.

5. Menggunakan Torsi Saat Berhenti di Tanjakan

Menggunakan torsi atau gas saat berhenti di tanjakan, ini sama saja dengan menggunakan setengah kopling di transmisi manual.

Cara berkendara seperti ini membuat kerja kopling dan transmisi menjadi stress yang menyebabkan transmisi mengalami panas berlebih (overheat).

Cara paling disarankan adalah dengan menggunakan rem tangan (hand brake), atau fitur hill assit control.

Baca Juga: Penyakit Transmisi Matik Konvensional Honda Jazz GE8 Generasi Kedua

6. Beri Jeda Saat Memindahkan Tuas dari N ke D

Saat memindah tuas dari N ke D, jangan langsung injak gas, tapi beri jeda 1 sampai 2 detik agar sistem transmisi bekerja dengan sempurna.

Selain gaya berkendara, kunci utama supaya transmisi matik awet dan tahan lama adalah dengan melakukan perawatan ganti oli transmisi secara berkala.

Ilustrasi mobil matik sering ganti gigi dari D ke N
Ine
Ilustrasi mobil matik sering ganti gigi dari D ke N

Perlu diingat, pakailah oli yang sesuai dengan spesifikasi transmisi mobil Anda, apakah oil CVT atau matik konvensional.

Interval penggantian oli transmisi ada di manual book atau buku servis, biasanya pabrikan menyarankan untuk mengganti oli transmisi antara 40 ribu kilometer sampai 80 ribu kilometer tergantung jenis mobilnya.

 

Editor : ARSN

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa