Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tenaga Mobil Kurang Responsif dan Ada Gejala Brebet, Ini 7 Penyebabnya

Abdul Aziz Masindo - Sabtu, 25 Desember 2021 | 12:54 WIB
Ilustrasi rpm mobil
Dok. OTOMOTIF
Ilustrasi rpm mobil

Otoseken.id - Saat melakukan perjalanan luar kota, selain kondisi fisik yang prima, tentunya kondisi mobil juga harus sehat.

Nah Jika dirasa tenaga mobil kurang responsif akan membuat bahan bakar lebih boros, apalagi kalau sampai mesin brebet dan ndut-ndutan, tentunya akan mengurangi kenyamanan dan membuat was-was.

Gejala tenaga mobil kurang responsif dan ada gejala brebet bisa disebabkan dari beberapa faktor, seperti kurangnya melakukan servis dan tune up, serta tidak mengganti komponen yang sudah aus.

Berikut 7 penyebab tenaga mobil kurang responsif dan timbul gejala brebet di mobil:

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Busi Mobil Perlu Diganti, Indikasinya Mobil Brebet dan Ada Gejala Ini

1. Filter Bahan Bakar

pembersihan filter bensin
Ryan/GridOto.com
pembersihan filter bensin

Hal pertama yang patut kita curigai adalah filter bahan bakar, menurut Hans Steven, pemilik bengkel Speed'Z Performance, pengecekan filter bahan bakar sering dilupakan pemilik mobil.

Jika filter bahan bakar yang sudah waktunya diganti, sudah tidak optimal menyaring kotoran, akibatnya kotoran yang mengendap dapat masuk ke ruang pembakaran.

Ia menyarankan untuk mengganti secara berkala filter bahan bakar setiap servis besar di 40.000 kilometer.

2. Busi

Ilsutrasi busi mobil yang sudah terpakai
Dok. JIP
Ilsutrasi busi mobil yang sudah terpakai

yang kedua yaitu pada part busi, busi atau spark plug menjadi salah satu komponen penting di mesin berbahan bakar bensin, busi berperan sebagi pemantik bunga api pemakaran di kepala silinder.

Busi yang berkerak akan menghambat pengapian busi, selain itu busi dengan pengapian yang sudah melemah bisa berdampak ke gas mobil yang kurang responsif.

"Tanda busi perlu diganti bisa juga dirasakan dari gas yang kurang responsif, istilahnya ngeberebet seperti tersendat-sendat," Kata Aliong, Owner King Mobil, Tangerang.

Ia menyarankan, untuk mengganti busi setiap 20.000 - 40.000 kilometer, sedangkan untuk busi jenis iridium bisa tahan sampai 100.000 kilometer. 

3. Koil

ILUSTRASI. Koil mobil
ILUSTRASI. Koil mobil

Selanjutnya periksa koil,fungsi koil adalah untuk menyalurkan tegangan aki supaya bisa memberikan percikan api pada busi.

Selain itu, koil berperan sebagai pengatur pengapian agar sistem pengapian bisa bekerja secara optimal.

Baca Juga: Banyak Yang Gak Tahu, Ini Cara Mudah Mengetahui Koil Mobil Bermasalah

 "Koil yang bermasalah itu mobil akan terasa brebet, tarikannya berat otomatis bensin akan lebih boros," ujar Prasetyo Nugroho selaku Co-Founder sekaligus Kepala Mekanik Morgan Garage.

4. Throttle Body Kotor

Throttle body mobil dibersihkan berkala
Throttle body mobil dibersihkan berkala

Untuk mobil dengan sistem drive by wire atau tidak lagi menggunakan kawat gas, dan digantikan oleh sensor APP (Accelerator Pedal Position).

Prinsip kerjanya, sensor akan mengirimkan data pembukaan gas dan ECU memerintahkan katup terbuka.

Namun, masalah yang sering terjadi, yakni adanya penumpukan kotoran di sekitar katup gas.

Jika kotoran menumpuk di katup gas, maka mesin bisa tersendat atau bahkan tidak stabil, untuk itu perlu membersihkan throtle body.

5. MAF Sensor

Posisi MAF sensor terletak di saluran intake mesin
Istimewa
Posisi MAF sensor terletak di saluran intake mesin

MAF Sensor atau Mass Air Flow ditemui pada mobil yang sudah injeksi, fungsinya untuk mengatur jumlah udara masuk pada throttle body.

Jika MAF sensor bermasalah atau kotor, pembakaran juga akan terganggu, dampaknya tenaga mobil jadi tidak responsif.

"MAF sensor yang kotor itu bisa bikin mobil jadi kurang responsif," ujar Pria yang akrab disapa Pras.

6. ISC

Idle speed control (ISC) Avanza - Xenia
Dok. Car & Tuning Guide
Idle speed control (ISC) Avanza - Xenia

ISC atau Idle Speed Control fungsinya untuk menjaga kestabilan putaran mesin mobil, jika senso ISC bermasalah, putaran mesin atau RPM jadi tidak stabil atau naik turun saat posisi idle.

Baca Juga: Paket Servis dan Tune up Nissan Evalia di Bengkel Spesialis, Mulai dari Rp 400 Ribu

 7. Sistem Injeksi Masuk Angin 

Sistem Injeksi bekerja dengan memanfaatkan tekanan bahan bakar, agar BBM bisa tersuplai ke dalam ruang pembakaran.

Jika terdapat gelembung udara di dalam sitem bahan bakar, maka tekanan bahan bakar menjadi tidak stabil.

Tekanan bahan bakar inilah yang menjadi tidak stabil sehingga suplai bahan bakar akan terputus-putus dan timbul brebet atau ndut-ndutan.

Mesin injeksi yang masuk angin bisa diakibatkan karena bensin mobil pernah sampai habis atau pada saat penggantian filter bahan bakar.

 

Editor : ARSN

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa