Otoseken.id - Mercedes-Benz ML350 ini bagaikan 2 alam, dibawa ke kota gagah dan mewahnya dapat, tapi dibawa ke off-road juga bisa diandalkan.
Bodi berkontur halus, cat bling-bling, dan ban aspal. Cocok buat nampang pakai kemeja, dasi dan sepatu kulit di tengah lalu lintas kota.
Tidak ada ban besar dan kasar, side-bar atau pelindung bodi supaya mobil siap menaklukkan medan berat berlumpur atau berbatu terjal. Namun tak berarti SUV ‘orang kota’ itu nggak bisa diajak main tanah atau lumpur.
Tampilnya memang manis, tapi jangan lupa mereka punya teknologi yang memudahkan segalanya, termasuk main off-road seperti Mercedes-Benz ML350.
Duduk di belakang kemudi ML menyenangkan. Suasana kabinnya kental dengan nuansa elegan, apik dan nyaman. Sempat bingung karena di console box nggak ada tongkat persneling matik 4 percepatan.
Baca Juga: Showroom Garasi Pejabat, Spesialis JIP 4x4 Hobi, Mulai Dari Land Cruiser Hingga G-Class
Diganti tuas transmisi manu-matik seperti tuas lampu sein di sebelah kanan batang kemudi. Naik turunkan tuas dengan jari buat mengubah posisi gigi.
Atau tekan tombol di belakang lingkar setir untuk memakai program manualnya. Butuh penyesuaian, lalu semuanya jadi gampang.
Perilakunya di aspal santun dan mudah dikendalikan. Buat penyuka Mercedes, karakter pengendaliannya mirip produk Mercy lainnya. Akurat, meski tak seagresif X5.
Meski tak seresponsif 7G-tronic generasi terakhir, tapi transmisi otomatis 4MATIC ML350 cukup agresif menyalurkan tenaga mesin V6-nya.
Di jalan berbatu mendaki sistem gerak 4 roda (AWD) didukung torsi mesin memadai mampu membawa SUV ini tanpa kendala.
Sesekali bannya selip karena licin, namun kontrol traksi dan limited slip elektronik segera membagi tenaga ke semua roda, mengurangi gejala selip. Itu rintangan pertama yang relatif gampang.
Abis itu Mercy ML350 di arahkan ke bagian yang lebih berat. Gundukan melintang yang membutuhkan langkah suspensi serta traksi maksimal buat melewatinya.
Jarak overhang bagian depan yang ideal membuat bagian depan SUV ini tidak membentur tanah saat mulai naik ke gundukan.
Sesaat setelah ban depan melewati bagian yang tertinggi, terasa roda depan kirinya menggantung. Dalam posisi miring, hampir seluruh beban mobil terkonsentrasi ke roda kanan belakang. Sempat tersendat beberapa saat.
Nah, dalam kondisi ini teknologi jadi memudahkan. Pedal gas ditekan perlahan sampai ban yang menggantung berputar bebas beberapa saat. Lalu terdengar bunyi krek... krek...krek dari kolong mobil.
Baca Juga: Ford Everest Titanium 3.2 4WD Gen 3, Mesin Tangguh dan Jago Off-road
Saat itulah sistem gerak empat roda dan transmisi pintarnya bekerja sama membagi traksi secara merata ke roda- roda yang masih mencengkeram permukaan tanah. Perlahan tapi pasti, Mercy ML350 beringsut melangkahi gundukan. Selanjutnya, jadi gampang melintasi rintangan-rintangan itu.
Transfer case dan kontrol traksi yang diatur sistem elektronik dan komputer, tak pernah salah bekerja dan mengantisipasi kondisi permukaan jalan.
Meskipun dua roda sampai ngangkat asal bodi mobil tidak nyangkut, Mercedes-Benz ML350 tetap bisa maju terus.
Di balik kap mesin, Mercedes-Benz ML350 ditanam mesin V6 3.498 cc bertenaga 200 dk di 6.000 rpm dan torsi 350 Nm di 2.400 -5.000 rpm.
Mesin tersebut dipadukan dengan transmisi matik yang disalurkan keempat roda jenis AWD (All Wheel Drive).
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Majalah JIP |
KOMENTAR