Otoseken.id - Radiator memiliki fungsi untuk sistem pendinginan mesin, jika mobil mengalami overheat alias panas berlebih, artinya ada yang tidak beres dengan sistem radiator.
Mobil yang mengalami overheat bisa diketahui melalui indikator di panel instrumen atau spidometer, jika indikator suhu mesin menunjukkan huruf 'H' atau lampu indikator suhu radiator menyala warna merah, sebaiknya segera cari tempat aman untuk menepi.
Sebab jika mobil mengalami overheat, mesin bisa jadi korbannya, seperti piston yang melengkung dan sebagainya.
"Mesin yang mengalami overheat, dampak terparahnya bisa turun mesin akibat piston yang melengkung dan bisa merusak blok silinder," buka Wahri, Owner bengkel Spesialis Suzuki Ari Motor di BSD Tangerang Selatan.
Faktor Penyebab Mobil Overheat
Wahri melanjutkan, ada 5 penyebab mobil mengalami overheat.
1. Terjadi Kebocoran Air Radiator
Air radiator yang habis atau berkurang akibat mengalami kebocoran, dapat membuat fungsi radiator tidak bekerja, radiator mobil bekerja menggunakan coolant air radiator untuk melakukan pendinginan mesin.
Seba bair radiator yang tersirkulasi ke bagian dalam mesin menjaga suhu mesin agar tetap optimal dan tidak overheat.
"Mesin overheat penyebab yang pertama bisa karena bocor, bocornya pun beragam, ada yang karena karet-karet sudah getas atau selangnya sudah tidak bagus," kata Pria yang akrab disapa Ari.
"Kebocoran bisa juga dari kisi radiatornya akibat terkena benturan sehingga raditaor bocor, itu bisa overheat saat mobil digunakan," tambahnya.
Untuk itu, selalu periksa volume coolant atau radiator melalui tabung reservoir, apalagi ketika coolant atau air radiator sudah menetes dari kolong, sebaiknya bawa ke bengkel.
Baca Juga: Tidak Ada Kebocoran Tapi Air Radiator Sering Berkurang, Ini Masalahnya
2. Saluran Air Radiator Terhambat
Penyebab yang kedua bisa karena coolant atau air radiator yang mampet, biasanya ini terjadi karena lumpur atau kotoran akibat coolant tidak pernah dikuras.
Terlebih jika pemilik mobil menggunakan air mineral biasa untuk radiator, alhasil lumut atau lumpur lebih cepat timbul.
"Saluran air radiator yang terhambat biasanya air radiator balik ke tabung reservoir, lama-kelamaan kalau air di reservoir penuh dia kan akan ngebuang," ujarnya.
3. Thermostat Rusak
Penyebab berikutnya akibat thermostat yang sudah rusak atau aus akibat usia pemakaian, thermostat sendiri fungsinya sebagai mengatur sirkulasi air radiator mesin dari radiator.
Pada titik panas tertentu, thermostat akan membuka dan air radiator akan bersirkulasi mendinginkan suhu mesin.
Jika thermostat rusak, air radiator tidak bersirkulasi sehingga menyebabkan mesin mengalami overheat.
"Ciri-ciri thermostat yang sudah rusak, kita hidupkan mesin saja sampai panas, kalau selang atas dingin tapi selang bawah panas, berarti thermostat tidak mau ngebuka," ungkap Ari,
4. Water Pump Rusak
Kompenen water pump yang rusak juga bisa menyebabkan mesin overheat, fungsi water pump ini adalah untuk memompa air radiator agar dapat bersirkulasi sehingga dapat menurunkan suhu mesin.
Tentu saja jika water pump rusak, tidak ada air radiator yang bersirkulasi akibatnya suhu mesin bisa mengalami panas berlebih (overheat).
5. Motor Fan Radiator Lemah
Penyebab terakhir bisa jadi karena motor fan radiator yang sudah lemah, fan radiator berfungsi untuk menjaga suhu air radiator sekaligus membuang hawa panas dari kisi radiator.
Baca Juga: Cara Mengeluarkan Angin Palsu di Radiator Mobil Bekas, Lakukan 6 Langkah Ini
Untuk itu periksa fan atau kipas radiator, fan radiator yang masih bagus memiliki putaran kipas yang kencang.
Jika putaran fan radiator sudah lemah, sebaiknya menggganti motor fan dengan yang baru.
Perawatan Radiator
Untuk itu, sebelum mobil kesayangan mengalami overheat, Anda diharuskan merawat sistem radiator mobil, berikut 5 tips merawat radiator mobil
1. Volume Air Radiator
Periksa kondisi air radiator coolant dan pastikan volume di tabung reservoir tidak kurang.
Air radiator coolant yang sudah waktunya diganti biasanya ditandai dengan warna coolant yang sudah mulai memudar atau sudah melewati masa tempuh antara 30.000 - 40.000 kilometer.
2. Gunakan Air Radiator Coolant
Pabrikan merekomendasikan air radiator dengan coolant, coolant radiator memang dikhususkan untuk mecegah overheating pada mesin dan coolant mengandung anti-freze.
Selain untuk mencegah panas, coolant juga bisa mecegah korosi dan tidak minimbulkan kerak.
Penting untuk jadi perhatian, jangan menggunakan air biasa kecuali dalam keadaan darurat, jika sudah dalam kondisi aman, segera ganti air radiator dengan coolant.
3. Rutin Kuras Tangki Radiator
Perawatan selanjutnya adalah rutin menguras dan membersihkan tangki radiator, hal ini untuk tangki terhindar dari korosi ataupun kerak pada komponen yang berasal dari logam.
4. Perhatikan Kondisi Tutup Radiator
Siapa sangka ternyata tutup radiator juga punya peran yang penting, tutup radiator memliki fungsi untuk menjaga tekanan di dalam sistem radiator dan mengalirkan air yang menguap ke tabung reservoir saat dibutuhkan.
Untuk itu pastikan kondisi tutup radiator beserta komponen-komponennya seperti karet masih dalam kondisi baik.
5. Cek Kondisi Motor Fan Radiator
Kipas radiator juga membantu sistem radiator dalam membuang hawa panas, pastikan putaran kipas masih kencang dan tidak lemah.
Baca Juga: Masih Ada yang Bingung, Ini Arti Lampu Indikator Suhu Mesin Warna Merah dan Biru
Posted : Kamis, 20 Juli 2023 | 13:58 WIB| Last updated : Selasa, 6 Februari 2024 | 10:52 WIB
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otoseken.id |
KOMENTAR