Otoseken.id - Odometer atau jarak yang sudah ditempuh mobil menjadi tolok ukur untuk menilai kondisi mobil bekas dan juga sebagai bahan pertimbangan mobil bekas yang akan kita beli.
Sebab banyak yang menganggap mobil bekas dengan odometer atau jarak tempuh yang sudah terlalu tinggi, mengindikasikan mobil yang sudah capek dan mulai banyak minta 'jajan' karena banyak komponen yang sudah aus.
Umumnya pemakaian mobil berkisar 10.000 kilometer dicapai dalam waktu 6 bulan, atau setahun 20.000 kilometer.
Nyatanya mobil dengan angka odometer yang rendah atau istilahnya low kilometer enggak melulu kondisinya bagus, begitupun pada mobil bekas yang umurnya masih 'seumur jagung' alias tahun muda.
Seperti yang telah ditemukan oleh Sundoro Edi, CEO & Founder Inspector_Mobil di PT Inspeksi Niaga Jaya. Selama Edi melakukan inspeksi pada ratusan mobil bekas, ada beberapa mobil bekas dengan low kilometer atau tahun muda tapi kondisinya tidak bagus dan harganya sama dengan pasaran.
"Raize ramai, jadi konten Raize sempat ramai langsung heboh (di Channel Youtube Inspector Mobil), jadi mobil itu sudah laku sekitar Rp 230 jutaan, itu Raize tahun 2021, tapi kondisinya sudah bekas tabrak depan, samping juga kena, depan kanan-kiri aja sudah reparasi," kata Sundoro Edi, CEO & Founder Inspector_Mobil di PT Inspeksi Niaga Jaya saat ditemui di kantornya di Cibubur, Jakarta Timur.
"Karena orang yang beli (Raize) lihat video saya, akhirnya dia batal beli, padahal semua data (termasuk pelat nomor, dan pemilik) sudah saya tutupi," bilang Edi lagi.
Masih kata Edi, Karena terlalu ramai konten mengenai Raize yang odometerya belum sampai 1.000 kilometer di salah satu balai lelang tersebut, akhirnya Raize putih tersebut tidak laku-laku selama 3 mingguan.
Hinga akhirnya karena alasan beberapa faktor, Edi memutuskan untuk takedown konten Raize tersebut.
Selain Raize, masih banyak lho mobil-mobil low kilometer atau tahun muda yang kondisinya seram, tonton videonya di bawah sini:
Baca Juga: Jasa Inspeksi Mobil Bekas Inspector Mobil Buka Kantor Baru, Lebarkan Bisnis ke Bandung
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR