10 Fakta Unik Toyota Kijang Super, Mobil Andalan keluarga di Zamannya

Dwi Wahyu R.,Abdul Aziz Masindo - Minggu, 24 Mei 2020 | 23:05 WIB

Toyota Kijang super (Dwi Wahyu R.,Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.id - Toyota Kijang melekat kuat sebagai mobil andalan keluarga yang 'Tiada Duanya', Kijang Super merupakan Kijang generasi ketiga dan menjadi masa keemasan bagi TAM (Toyota Astra Motor).

Kijang Super juga ada pilihan sasis panjang dan pendek, berkiprah cukup panjang mulai dari 1986-1992.

Kijang Grand Extra yang melanjutkan kesuksesan Kijang Super di tahun 1992-1996.

Artinya saat ini usianya antara ada yang sudah 34 tahun, walau umurnya sudah 2-3 dekade, Toyota Kijang Super masih ditawarkan di pasaran mobil bekas (mobkas).

Di pasaran mobil bekas yang Otoseken telusuri, Kijang Super prosuksi tahun 1994 seharga Rp 30-40 juta.

Dok. Otomotif
Toyota Kijang Super

Baca Juga: Toyota Kijang Innova Diesel Tipe G 2012, Mobil Perawatan Dilego Segini

Data yang didapatkan dari Gridoto.com, produksi tahun 1986-1989 di Jakarta dari tangan penjual harganya dipasang sekitar Rp 25-28 juta.

Sedangkan untuk tahun termudanya di Kijang generasi ketiga, berkisar di angka Rp 49-52 jutaan yang dikutip dari Gridoto.com.

Nah kali ini Otoseken akan membahas Kijang yang berjaya pada masanya, berikut 10 fakta unik Toyota Kijang Super.

 

1. Generasi Ketiga

Toyota Kijang Super merupakan nama populer generasi ke-3 yang diluncurkan di Indonesia pada tahun 1986.

Toyota Kijang Super ini hadir menggantikan generasi kedua (1981-1986) yang dikenal dengan panggilan "Toyota Kijang Doyok".

Dok. Otomotif
Toyota Kijang Grand Extra

Baca Juga: Toyota Kijang Krista Langka, Ada 'Konde' Dibelakangnya, Eks Petinggi TAM

Nama ini muncul gara-gara saat diluncurkan diberi nama "Super Kijang".

Toyota Kijang Super ini diberi kode bodi KF40 (sasis pendek) dan KF50 (sasis panjang).

Perbedaan antara Toyota Kijang Super sasis panjang dan pendek ini sekitar 20 cm.

2. Pakai Teknologi Full Pressed Body

Pada Toyota Kijang Super ini untuk pertama kalinya hadir teknologi yang diberi nama Full Pressed Body.

Full Pressed Body artinya pembuatan panel bodi mobil menggunakan proses stamping (mesin pres) dan penggunaan dempul sangat minim (2,5 kg per mobil) dan hanya pada sambungan pengelasan saja.

Toyota
Iklan Toyota Original Body

Baca Juga: Toyota Kijang Doyok Restorasi Dijual Murah Banget, Cocok untuk Nostalgia

Makanya selalu ada stiker Full Pressed Body yang ditempel di kaca belakang semua Kijang Super produksi Toyota.

Oh ya, Toyota Kijang Super dengan Full Pressed Body ini cuma dibuat pada 1986-1992 saja.

3. Dirakit Tiga Karoseri Utama

Untuk merakit Toyota Kijang Full Pressed Body ini, Toyota memilih tiga karoseri sebagai perpanjangan tangan, dan memberi dukungan teknis untuk melakukan produksi.

Ketiga karoseri tersebut adalah Nasmoco Auto Body, Superior Coach, dan Nusa Cendana Harum.

Jadi prosesnya panel bodi dicetak oleh Toyota menggunakan mesin pres atau dies dari Jepang agar lekukan panel bodi bisa presisi.

Setelah itu panel bodi dikirim oleh Toyota ke tiga karoseri tersebut untuk dirakit.

Toyota
Toyota Kijang Super

 Baca Juga: Toyota Kijang Kapsul Masih Jadi Incaran, Kenali Penyakitnya Sebelum Beli

4. Pintu Samping Cuma Satu

Toyota Kijang Super Full Pressed Body sasis panjang dan sasis pendek bisa dilihat dari jumlah pintunya.

Sasis pendek cuma punya tiga pintu, yaitu 2 di depan dan 1 di belakang sehingga untuk masuk ke baris kedua, bangku depan harus dilipat dan dimajukan.

Model sasis pendek baru dapat satu pintu di sisi kiri akses ke jok baris kedua pada 1989.

Nah, kalau Toyota Kijang Super sasis panjang dari awal sudah dilengkapi empat pintu: dua di depan, satu di samping kiri untuk mengakses bangku baris kedua, dan satu lagi di belakang.

5. Toyota Kijang Super TOB alias Toyota Original Body

Pada Juni 1992, Toyota Kijang generasi ketiga menjalani major change.

Di sini tidak lagi pakai Full Pressed Body, tapi namanya Toyota Original Body (TOB).

Dok. Otomotif
Emblem Toyota Kijang Super

Baca Juga: Ingin Pinang Toyota Kijang Kapsul Bekas, Cek Dulu Bagian Ini

Proses perakitannya sih masih sama dengan model sebelumnya, tapi di Toyota Original Body jumlah komponen untuk membentuk bodi Toyota Kijang ini jauh lebih sedikit, dari 30 panel menjadi 8 panel.

Selain itu, teknik pengelasan lebih canggih sehingga tidak membutuhkan dempul.

Nah, semua tipe Toyota Kijang TOB ini sudah dibekali pintu di kanan-kiri buat akses masuk ke jok baris kedua.

Oh ya, Toyota Kijang model ini populer dipanggil Toyota Kijang Grand.

6. Toyota Kijang Grand Extra, Varian Termahal

Julukan Toyota Kijang Grand berasal dari nama varian tertinggi yang diluncurkan pada saat major change di Juni 1992.

Nama resmi yang diberikan PT Toyota-Astra Motor (TAM) pada varian ini adalah Grand Deluxe dengan emblem bodi SGX (sasis pendek) dan LGX (sasis panjang).

Dok. Otomotif
Toyota Kijang Super

Baca Juga: Toyota Kijang Innova Diesel Tipe V Banyak Diburu, Ini Alasannya

Namun, tipe termahal ini malah lebih populer dipanggil orang dengan sebutan Grand Extra.

Dibanding model di bawahnya, Toyota Kijang Grand Extra punya sejumlah kelengkapan unggulan.

Contohnya lampu depan pakai Toyota Crown generasi VII, gril plastik dengan aksen krom di bagian atas, footstep aluminium, tachometer, AC double blower, dan power steering.

7. Perubahan Mesin dan Transmisi

Toyota Kijang Super saat pertama diluncurkan pada 1986 masih menggunakan mesin 5K 1.486 cc yang dipakai di Toyota Kijang Doyok (generasi II).

Namun, mesin 5K di Toyota Kijang Super sudah dilengkapi teknologi Advance Super Response Engine (ASRE) untuk menyempurnakan sistem pasokan bahan bakar. Ini membuat output mesin meningkat dari 61 dk menjadi 63 dk.

Dok. Otomotif
Mesin Toyota Kijang Super

Baca Juga: Daftar Toyota Kijang Innova Diesel 2010 Terbaru Mei 2020, V M/T Facelift Rp 100 Jutaan

Mesin 5K ini untuk pertama kalinya dikawinkan dengan transmisi manual 5-speed. Oh ya, pada 1989 mesin Toyota Kijang Super mendapat update ringan berupa penggunaan visco fan di radiator.

Ketika melakukan major change pada Juni 1992, mesin 5K juga turut mendapatkan sejumlah ubahan.

Penggunaan karburator baru, serta pipa exhaust lebih besar, membuat tenaga mesin di Kijang TOB (Toyota Original Body) meningkat dari 63 dk menjadi 72 dk sedang torsi dari 110 Nm ke 120 Nm.

Pada 1995 Toyota Kijang Grand mendapatkan mesin baru dengan kode 7K yang memiliki kapasitas 1.781 cc. Mesin ini memiliki langkah piston lebih panjang, membuatnya lebih efektif pada putaran rendah.

Tenaga maksimum sebesar 80 dk (naik 8 dk) dan torsi 140 Nmm (sebelumnya 120 Nm) dapat dicapai pada putaran mesin lebih rendah.

Toyota Kijang Grand 1.800 cc ini diberi kode bodi KF42 (sasis pendek) dan KF52 (sasis panjang).

Dok. Otomotif
Toyota Kijang Jantan Raider

Baca Juga: Sempat Jadi Andalan Keluarga, Nostalgia Sejarah Toyota Kijang Kapsul

8. Suspensi

Toyota Kijang Super suspensi depannya masih mengandalkan konstruksi double wishbone.

Namun, peran pegas daun melintang digantikan oleh sepasang pegas batang torsi yang membuat ayunannya semakin nyaman.

Toyota Kijang Super masih tetap menandalkan leaf spring alias per daun.

Bedanya, posisi pegas daun kini dipindah ke atas gardan (over-axle).

Rancangan over-axle ini cocok untuk beban berat karena dapat memberi jarak main (clearance) yang cukup besar antara pegas dan sasis.

9. Varian Spesial dari Karoseri

Sejumlah perusahaan karoseri juga membuat varian Toyota Kijang generasi ketiga ini.

Contohnya PT Roda Nada Karya yang memproduksi Toyota Kijang RoverAce dan Toyota Kijang Jantan Raider.

Toyota
Iklan Toyota Kijang Super

Baca Juga: Perawatan Toyota Kijang Innova Diesel, Beda dengan Diesel Konvensional

Selain itu ada juga yang namanya Toyota Kijang Hobart dan Toyota Kijang Kencana.

Namun, populasi Toyota Kijang varian spesial ini tidak begitu banyak.

10. Toyota Kijang yang Pertama Diekspor

Toyota Kijang Super merupakan mobil pertama yang diekspor oleh Toyota.

Toyota Kijang Super pertama kali diekspor pada tahun 1987 sebanyak 50 unit, setahun setelah peluncuran perdana di Indonesia.

Negara tujuan ekspor pertama Toyota Kijang Super adalah Brunei Darussalam.