Otoseken.id - Naiknya harga mobil baru seperti faktor inflasi dan biaya produksi, belum lagi akibat krisis chip semikonduktor, menjadikan mobil bekas tinggi peminatnya.
Seperti yang diungkapkan Naga Sujady selaku Presdir mobil88 dalam acara Sera Grup Media Gathering beberapa waktu lalu, menurutnya penjualan mobil bekas naik signifikan.
"Kita tahu produsen mobil saat ini sedang mengalami krisis komponen semikonduktor, dan ini yang kita gunakan momen itu," kata Naga.
Lebih lanjut ia menjelaskan, konsumen tidak mau menunggu kelamaan karena krisis chip semikonduktor sehingga beralih ke mobil bekas.
Hal serupa juga diungkapkan salah satu pelaku jual-beli mobil bekas di kawasan Jakarta Timur, menurutnya permintaan mobil bekas yang tinggi ini juga berdampak pada kenaikan harga mobil bekas.
"Memang saat ini harga mobil bekas lagi naik, penyebabnya karena permintaan mobil bekas memang lagi tinggi, dan kita (dealer) juga kesulitan belanja karena stok lagi susah," ungkap Pargito, owner showroom Auto 6 Mobil di Jatinegara, Jakarta Timur.
"Kita belanja mobilnya pun memang sudah mahal, enggak seperti waktu tahun lalu saat Covid lagi tinggi, sekarang kondisi sudah mulai normal, sudah banyak yang beraktivitas, jadi permintaan mobil bekas tinggi lagi," lanjut Pargito.
Kenaikan harga mobil bekas dibanding tahun lalu bisa mencapai 10 persen hingga 20 persen.
Selain permintaan mobil bekas yang tinggi, masih kata Pargito ia juga kesulitan belanja mobil bekas karena sudah mulai masif-nya platform jual-beli mobil bekas.
"Sekarang kalau belanja mobil pesaing kita memang dari platform mobkas itu, mereka kan memang punya modal besar," tutup Pargito, owner showroom Auto 6 Mobil di Jatinegara, Jakarta Timur.
Baca Juga: Kolektor Merapat, Showroom Ini Banyak Mobil Honda Mulus Orisinal