Otoseken.id - Honda Brio di kalangan anak mobil banyak disebut-sebut sebagai mobiol jelmaan Honda Jazz, bagimana tidak Brio menjadi mobil yang digemari Anak muda.
Bahkan karena banyaknya anak muda yang pakai Brio, sampai-sampai Brio dijuluki mobil 'fucek boy' dan gampang dibikin 'brata tak tak', makanya Brio disebut-sebut mobil jelmaan Jazz.
Honda Brio setiap tahun juiga masuk kategoti mobil paling laris, bahkan di tahun 2020, Brio sanggup meraih posisi nomor satu mobil paling laris mengalahkan Toyota Avanza sebagai gelar mobil sejuta umat.
Bukan cuma barunya aja yang laku, di bursa mobil bekas pun beberapa pedagang mobil bekas mengakui kalau Brio bekas menajadi salah satu mobil favorit.
"Brio mau model generasi pertama dan generasi kedua sama-sama favorit, tetap laku, ditambah leasing-leasing banyak yang bisa ambil DP ceper Brio," kata Theo, salah satu owner Trio Motor di Bursa Mobil SerbaOto Palem Semi Karawaci, Tangerang.
"Kalau varian yang paling laku masih banyakan Satya, RS lebih ke peminat saja," lanjut Theo.
Buat kalian yang lagi cari Honda Brio bekas, yuk kenali dulu sejarah atau perjalanan Honda Brio di Indonesia:
Brio 1.3 CBU (2012-2013)
PT. Honda Prospect Motor (HPM) pertama kali memasukkan Honda Brio ke Indonesia lewat ajang IIMS 2012, pada saat itu Brio masih berstatus CBU yang diimpor dari Thailand.
Pada awalnya di tahun 2012, Brio 1.3 CBU bukanlah berstatus sebagai mobil LCGC (Low Cost Green Car) seperti sekarang di Brio Satya.
Mesin yang dipakai pada saat itu pakai mesin dengan kapasitas lebih besar daripada Brio yang sekarang, ditanam mesin berkoda L13A berkapsiras 1.3L SOHC i-VTEC 4-silinder.
Mesin tersebut mampu memuntahkan tenaga 100 PS (99 dk) di 6.000 rpm dan torsi 128 Nm di 4.300 rpm.
Brio 1.3 CBU memiliki pilihan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis jenis konvensional, pada saat itu harganya dibanderol Rp 150 jutaan untuk tipe S MT, dan Rp 160 juta untuk E MT, serta Rp 170 juta untuk tipe E AT.
Sekarang harga bekas Brio berkisar Rp 90-100 juta untuk keluaran tahun 2012.
"Cara gampang membedakan Brio 1.3 CBU dengan 1.2 CKD, kalau Brio 1.3 CBU itu model bumpernya enggak ada foglamp dan rumah foglamp-nya pun tidak ada,," tambah Theo.
Brio 1.2 Prefacelift (2013-2016)
Penjualan Brio sukses dan mendapat respon Masyarakat yang positif, Brio mampu menjadi salah satu mobil terlaris di 2012.
Pada tahun 2013, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengikuti Progam KBH2 (Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau), yang familiar disebut mobil LCGC (Low Cost Green Car).
"Jadi di tahun 2013 itu ada Brio 1.3 CBU dan 1.2, Brio 1.2 itu di pertengahan tahun 2013, di situ barulah ada nama Satya sebagai mobil LCGC," ucap Theo.
Varian Satya hanya bertransmisi Manual saja, sedangkan tipe 1.2 E dan 1.2 S memiliki pilihan transmisi manual dan matik yang masih konvensional.
Namun Brio 1.3 pada 2013 masih dijual dengan nama Brio Sport sebagai varian flagship atau tipe tertingginya.
Di sektor dapur pacunya, mesin berkode L12B 1.200 cc SOHC -silidner dengan teknologi i-VTEC mempu menghasilkan tenaga 90 PS (89 dk) di 6.000 rpm dan torsi 110 Nm di .300 rpm.
"Kalau pasaran bekasnya Brio 1.2 mulai dari tahun 2013 tipe E MT Rp 85-90 juta, kalau E AT Rp 100 -110 juta," jelas Theo.
Brio 1.2 facelift CVT (2016-2018)
Memasuki tahun 2016, PT HPM melakukan penyegegaran di eksterior dan interiornya.
Pada bagian depan, Brio facelift 2016 ini memiliki perbedaan pada desain gril yang lebih memanjang, desain bumper, dan model pelek.
Di interior pun perbedaannya lumayan mencolok, Brio facelift 2016 sudah pakai desain dasbor baru dan AC digital sehingga tampak lebih modern.
Bukan cuma soal penampilannya saja, transmisi matik yang sebelumnya pakai matik jenis konvensional sekarang diubah pakai matik jenis CVT.
Matik jenis CVT punya keunggulan di sektor kenyamanan karena penggantian rasio gigi yang lebih smooth dan juga lebih irit BBM karena putaran mesin yang cenderung rendah.
Di tahun ini juga, Honda Prospect Motor juga mengenalkan varian RS sebagai varian flagship atau yang tertingginya, Brio RS tidak termasuk dalam kategori LCGC.
"Brio facelift 2016 ini ada varian Satya dan RS, Satya tipe S cuma ada Manual, tipe E ada Manual dan CVT, varian RS ada manual dan CVT," papar Theo.
"Kalau model facelift yang paling laku Satya E CVT harga bekasnya mulai Rp 120-125 juta untuk tahun 2016," lanjutnya.
Brio 1.2 Generasi Kedua (2018-sekarang)
Di akhir tahun 2018, PT Honda Prospect Motor (HPM) meluncurkan Brio generasi kedua dengan nama All New Brio di ajang GIIAS 2018.
Brio generasi kedua datang dengan desain yang lebih sporty dibanding generasi sebelumnya, begitupun dengan dimensi yang lebih panjang dan kabin yhang lebih luas.
Keluhan bagasi sempit di generasi pertama, sudah tidak lagi ditemui di Brio generasi kedua, sebab dimensi Brio generasi kedua ini lebih panjang 160 mm dan wheelbase yang melar 60 mm.
Ruang bagasi pun lebih panjang 90 mm, alhasil volume bagasi Brio generasi menjadi 258 liter.
Untuk variannya masih sama dengan facelift 2016, varian Satya sebagai LCGC dan RS untuk non LCGC.
Varian Satya-nya ada 1.2 S MT, 1.2 E MT, 1.2 E CVT, sedangkan varian RS ada MT dan CVT.
Pada April 2022. Honda Indonesia mengenalkan varian RS Urbanite Edition yang tampil lebih sporty dengan tambahan aksesoris dan body kit.
"Generasi kedua juga sama, yang paling banyak dicari E CVT, harga bekas Brio Satya E CVT tahun 2018 masih berkisar Rp 145-150 juta, memang harga Brio gen 2 stabil dan resale value-nya bagus," tutup Theo dari Trio Motor di Bursa Mobil SerbaOto Palem Semi Karawaci, Tangerang.
Baca Juga: Honda Brio Gen 2 Harga Bekasnya Bertahan, Pakai 3 Tahun Turunnya Dikit Banget