Pada Honda CB150R tidak dilengkapi sensor O2, tapi jangan khawatir soal emisi, Honda telah membekali Honda CB150R dengan Secondary Air Suplai System (SASS) agar tetap lolos regulasi Euro 2.
Baca Juga : Setelah Ganti Pakai Ini, Kawasaki W175 Bekas Nggak Lagi Merusak Sepatu
SASS ini bekerja dengan cara menyuntikkan oksigen ke jalur pembuangan, sehingga gas CO yang beracun akan berubah menjadi CO2 dan O2.
Tapi untuk sensor lain, Honda CB150R masih dilengkapi dengan Throttle Position Sensor (TPS), Manifold Absolute Pressure (MAP) dan Intake Air Temperature (IAT).
Selain itu sensor seperti Engine Coolant Temperature (ECT) dan Crank Position Sensor (CKP) juga tetap ada.
Fitur lain yang membedakan adalah, Honda CB150R kembali mengadopsi sistem penyetelan stasioner model manual dengan sebuah sekrup.
Baca Juga : Kenapa Beli All New Honda CBR150R Bekas Bakalan Menang Banyak?
Sedang Yamaha V-Ixion dilengkapi dengan Fast Idle Solenoid (FID) yang mengatur stasioner secara otomatis.
Kedua motor ini juga sama-sama memiliki sensor untuk mematikan sistem injeksi secara otomatis ketika terjatuh.
Honda tetap memiliki Bank Angle Sensor (BAS), sedang Yamaha masih setia dengan Lean Angle Sensor (LAS).
Di Honda CB150R juga terpasang capasitor bank, tujuannya jika aki soak, pacuan yang aplikasi sistem bahan bakar injeksi itu bisa tetap berfungsi.
Listrik cadangan yang tersimpan di kapasitor bank bisa memberikan pasokan listrik ke sistem injeksi, part ini juga berfungsi stabilkan arus listrik.
Baca Juga : Kudu Banget Tahu, Nih 5 Cairan Pantang Kena Bodi Motor Seken
Sedang pada Yamaha New V-Ixion tidak ada komponen seperti itu, tapi Yamaha menyediakan lampu indikator yang akan menginformasikan kondisi aki.
Ketika aki soak lampu akan menyala. Sehingga sebelum kejadian motor mogok karena sistem injeksi tidak bekerja akibat aki mati, pemilik motor sudah bisa melakukan pengecekan.
Editor | : | RZ-1 |
Sumber | : | MOTOR Plus |
KOMENTAR