Otoseken.id - Keberadaan lampu di kendaraan memiliki fungsi penting, sebagai penerang saat berkendara dan tanda isyarat bagi pengguna jalan lain, juga sebagai 'alat komunikasi' pengguna lalu lintas lainnya.
Pemilik kendaraan seken atau bekas juga harus tahu kalau sekarang, perkembangan lampu di kendaraan terbagi menjadi tiga, halogen, HID (High Intensity Discharge) dan LED (Light Emiting Diode).
Setiap jenis memiliki keunggulan masing-masing, tinggal pilih sesuai kebutuhan dan selera.
Mari kenali lebih dalam soal si kecil penerang jalan untuk kendaraan ini.
Baca Juga : Wew, Kawasaki Z250SL Sekarang Cuma Dibanderol Rp 24 Jutaan, Bro!
HALOGEN
Dipakai pada sistem lampu single reflector, artinya lampu kecil dan lampu jauh (low and high beam) berada dalam satu batok lampu.
Oleh sebab itu, bohlam halogen punya dua filamen, satu untuk lampu dekat dan satu lagi untuk lampu jauh.
Di pasaran, banyak lampu halogen berbagai merek dan tipe dengan spesifikasi tertera biasanya 60/55 W.
“Angka itu menandakan besarnya daya listrik yang dibutuhkan saat sakelar dalam posisi Hi/Lo.
Baca Juga : Sebelum Dibayarin, Kenalan Dulu Dengan 4 Penyakit Yamaha Scorpio Ini
Misal 60/55 W, artinya 60 watt pada saat high beam (lampu jauh) dan 55 watt saat low beam (lampu dekat).
Cahaya tidak dipancarkan langsung ke depan, melainkan dipantulkan ke reflektor,” ujar Suhendra Hanafiah, Operation Manager PT Sarana Berkat selaku distributor lampu merek Hella.
Umumnya, warna cahaya yang dihasilkan bohlam halogen berkisar antara 3.000 Kelvin (kuning) hingga 5.000 Kelvin (putih).
Warna cahaya rendah (kuning), baik digunakan untuk cuaca hujan atau berkabut, karena sifat cahaya warna kuning mampu menembus hujan dan kabut.
Baca Juga : Lagi Cari Yamaha NMAX Bekas? Harus dan Wajib Tahu 4 Fakta Ini, Bro!
Sebaliknya, warna cahaya tinggi (putih) memberikan kesan elegan namun kurang baik dipakai saat hujan atau berkabut.
“Besaran Kelvin bukan menunjukkan terangnya cahaya lampu, melainkan ukuran warna cahaya.Jadi, semakin besar angka Kelvinnya, maka warna yang dihasilkan akan semakin putih,” tambah Hendra, sapaannya.
HID
Dulu atau beberapa tahun silam, lampu High Intensity Discharge (HID) merupakan barang mewah dengan harga cukup tinggi.
Taoi sekarang, lampu HID telah tersedia berbagai merek dan tipe dengan harga yang cukup terjangkau.
Bahkan banyak pabrikan yang menggunakan HID sebagai lampu standar untuk headlamp.
“Bohlam jenis ini tidak memiliki filamen, namun punya daya terang yang baik.
Cahaya berasal dari gas Xenon, dengan umur pakai diklaim bisa sampai 3.000 jam,” lanjut Jimmy Tjan, Sales Marketing Manager OSRAM Southern ASEAN.
Untuk menyalakan lampu HID, dibutuhkan ballast.
Baca Juga : Nih Bagian Paling Gampang Rusak di Kawasaki Ninja 250 Seken
Komponen ini merupakan barang paling vital pada lampu HID, karena berfungsi mengubah arus DC 13,2 V menjadi arus AC dengan tegangan listrik dapat mencapai 23.000 Volt.
Cara kerjanya sepintas mirip seperti pada converter arus DC ke AC, namun ketahanan komponen agar besar arus listrik yang dihasilkan tidak mengalami kebocoran dengan efek lanjutan berupa konsleting kelistrikan mobil.
LED
Nggak bisa dipungkiri, tren maupun teknologi LED (Light Emiting Diode) terus berkembang.
Melihat kelebihannya, tak sedikit produsen kendaraan yang menggunakan lampu jenis ini pada produk terbarunya.
Baca Juga : Pilihan Trail 150cc Bekas: Kawasaki KLX 150 atau Honda CRF 150L?
Kehadiran LED menambah varian lampu selain HID dan halogen yang meluncur lebih dulu.
Dan seiring perkembangan zaman, LED pun bisa diaplikasikan sebagai lampu rem, sein, kabin bahkan headlamp.
Namun kebanyakan diterapkan sebagai Daytime Running Light (DRL).
Baca Juga : 5 Merek dan Tipe Motor Bekas Favorit Buat Bahan Kustom Cafe Racer
“LED memang lebih unggul dalam berbagai aspek. Antara lain hemat energi, ramah lingkungan, usia pakai yang lebih panjang, tahan guncangan, waktu respon yang cepat dan menghasilkan pencahayaan serta warna sinar yang baik,” ujar Jimmy Tjan, Sales Marketing Manager OSRAM Southern ASEAN.
LARANGAN BERGUNA
Mengganti bohlam lampu utama mobil dengan spesifikasi lebih mumpuni, seperti halogen maupun HID tidak boleh dilakukan sembarangan.
Penggantian lampu harus sesuai spesifikasi standar, dudukan serta pemasangan juga harus presisi.
Memasang bohlam lampu mobil sebaiknya diserahkan pada ahlinya.
Baca Juga : Bikin Jengkel, Kunci Jok Honda BeAT Ngambek Nggak Mau Dikunci
Namun dalam keadaan darurat, seperti bohlam lampu mati saat perjalanan, tentunya bisa dan silakan dilakukan sendiri.
“Terpenting jangan menyentuh tabung bohlam, terutama jenis halogen maupun HID. Pegang bohlam pada pangkalnya berupa dudukan karet atau logam, dan jangan sekalipun menyentuh tabung kaca,” wanti Hendra.
Khusus HID, pemasangan ballast usahakan diletakkan sejauh mungkin dari mesin. Karena rawan rusak jika kena suhu panas.
Editor | : | RZ-1 |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR