“Premium ini kan secara volume sebenarnya sudah semakin kecil, masyarakat sudah shifting ke Pertalite," ujar Soerjaningsih, dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube Halo Migas Ditjen Migas, Senin (25/10/2021).
"Premium itu hanya tinggal tujuh negara yang pakai itu dan kita pun komitmen perbaiki kondisi lingkungan, sehingga terkait Premium ini diharapkan ke depan mungkin Pertalite bisa gantikan Premium," kata dia.
Namun demikian, peralihan BBM jenis Premium ke Pertalite tidak bisa serta merta dilakukan.
Menurut Soerjaningsih, perlu ada peta jalan atau roadmap soal BBM ramah lingkungan.
"RON 88 kalau dihapus tinggal RON 90, kalau kemampuannya memungkinkan, naik lagi ke (RON) 91 ataupun 92," ucap Soerjaningsih.
"Jadi ini adalah komitmen sediakan BBM ramah lingkungan. Pastinya sedang kita kaji dan harus mendapatkan persetujuan Bapak Presiden," ujar dia.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Otomania.com |
KOMENTAR