Otomotifnet.com - Jangan sampai terjadi deh, dampak dari naiknya harga Pertamax 92 bisa bikin panik.
Harga Pertamax 92 resmi naik di seluruh Indonesia.
Kenaikannya bervariasi, mulai rentang Rp 3.500 per liter.
Kini harga Pertamax 92 menjadi Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per liter tergantung daerah.
Kenaikan berlaku untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen dan harga sebelumnya Rp 9.000 per liter.
Sementara wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, kenaikan harga Pertamax 92 juga menyesuaikan dan bervariasi mulai Rp 12.500 hingga Rp 13.000.
Melihat ini, Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga, Rahma Gafmi sampaikan dampak kenaikan harga Pertamax 92 ini.
Tapi amit-amit, jangan sampai prediksi dari pengamat terjadi betul di masyarakat.
Baca Juga: Jangan Dipaksakan, Ini Risikonya Pakai Bensin Oktan Lebih Tinggi di Motor Bekas
"Isu kenaikan harga Pertamax dan tetap disubsidinya harga Pertalite akan menyebabkan peralihan penggunaan BBM oleh masyarakat," sebutnya.
"Dari sebelumnya menggunakan Pertamax akan beralih ke Pertalite," tutur Rahma.
Karena vitalnya BBM, tentu akan ada dampak mengejutkan.
"Tentunya akan memicu penurunan demand Pertamax dan peningkatan demand Pertalite sebagai substitusi," kata Rahma.
Ia menilai, masyarakat yang mampu tidak seharusnya mendapatkan subsidi Pertalite.
Pada akhirnya kebijakan kenaikan harga Pertamax malah justru merugikan negara karena penyuntikan subsidi ke Pertalite sangat membebani APBN.
"Melihat kondisi masyarakat kita yang kebanyakan adalah statusnya menengah, dapat dipastikan hal tersebut di atas akan terjadi penurunan daya beli di masyarakat," tutur Rahma.
Ia mengkhawatirkan kasusnya akan seperti minyak goreng.
Demand Pertalite yang meningkat dan berdampak pada kelangkaan.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR