Penyebab yang kedua bisa karena filter udara yang kotor, filter udara yang sudah terlalu banyak kotoran menyebabkan isapan udara sedikit.
"Filter udara kotor, isapan udara sedikit, otomatis bensin akan lebih banyak di ruang bakar, efeknya HC (hidrokarbon) akan tinggi, karena pembakarannya tidak optimal membakar bensin di ruang bakar," jelas Marno.
3. Sistem Bahan Bakar
Yang ketiga soal bahan bakar, bisa karena bahan bakar yang tidak sesuai dengan rasio kompresi mesin, injektor yang tidak bagus atau dari dari fuel pressure regulator.
"Kita masuk dari sisi bensinnya itu juga berpengaruh, pertama bensinnya sesuai rekomendasi pabrikan atau enggak, kedua injektornya bagus atau enggak, kalau injektornya mampat dan tidak homogen, itu bisa HC (Hidrokarbon) jadi tinggi," ucap Marno.
"Ada lagi fuel pressure regulator yang fungsinya untuk mengatur tekanan injektor sesuai standar pabrikan, jadi kalau dia melemah, tekanan (injektor) bisa turun, nanti kita pakai alat jadi ketahuan tekananya turun dan tidak sesuai dari pabrikan," tutup Sumarno teknisi Bansae Tire Point di Cakung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Penyebab Mesin Mobil Diesel Masuk Angin, Pemiliknya Sering Lakukan Ini
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR