Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bukan Malah Hemat, Mencampur Solar Subsidi Justru Berdampak Buruk

Abdul Aziz Masindo,Andhika Arthawijaya - Sabtu, 10 Juli 2021 | 18:33 WIB
Mobil Diesel Isi Bahan Bakar di SPBU
Rianto Prasetyo / GridOto.com
Mobil Diesel Isi Bahan Bakar di SPBU

Otoseken.id - Pemilik mobil diesel modern yang sudah dilengkapi sistem common-rail seperti Toyota Fortuner, Innova diesel, Mitsubishi Pajero Sport dan sebagainya, perlu waspada soal kualitas bahan bakar diesel.

Sebab masih ada yang beranggapan kalau mencampur bahan bakar diesel non subsidi seperti Dexlite maupun Pertamina Dex dengan bahan bakar diesel Solar subsidi, bisa lebih hemat, padahal cara tersebut tidak dibenarkan.

Bukannya malah hemat, perlakuan seperti itu malah berdampak buruk pada kinerja mesin, seperti yang diungkapkan Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurutnya, cara tersebut akan mengurangi kinerja bahan bakar dengan kualitas di atasnya.

Mesin diesel Toyota dengan turbocharger
Dok. OTOMOTIF
Mesin diesel Toyota dengan turbocharger

Baca Juga: Bukan Untuk Meningkatkan Cetane, Ini Fungsi Zat Aditif BBM Diesel

"Yang tadinya bahan bakar di atasnya punya kemampuan cleaning yang baik, “Begitu dicampur dengan solar dengan kualitas di bawahnya, malah membuat kemampuan membersihkan deposit jadi turun," jelas Tri Yuswidjajanto.

Perlu diingat, mesin-mesin diesel modern yang sudah mengadopsi sistem common-rail seperti Toyota Fortuner, Innova diesel, Mitsubishi Pajero Sport dan sebagainya angat rentan rusak bila mengkonsumsi solar yang kemampuan membersihkan depositnya tidak bagus.

Ditambah kandungan sulfur solar subsidi lebih tinggi dibanding solar non subsidi macam Pertamina Dex atau Dex Lite.

Sebab mesin diesel common-rail memerlukan pengabutan tekanan yang sangat tinggi dan pengabutan yang sempurna, untuk itu memerlukan bahan bakar kualitas baik untuk mendapat kinerja mesin diesel yang maksimal.

Tekanan bahan bakar diesel common-rail berkisar 1.600-2.000 bar sedang diesel konvensional hanya mencapai 176-225 bar.

Injector common-rail
Abdul Aziz Masindo/Otoseken.id
Injector common-rail

Baca Juga: CRC Diesel 1-Tank Power Renew, Treatment Untuk Pembersih Injektor dan Ruang Bakar Diesel

Bahan bakar yang kualitas rendah atau mencampurkannya, selain dapat mempercepat pembentukan deposit, juga membuat emisi gas buang jadi kurang ramah.

Dampak terburuknya, bila saluran bahan bakar dan nozzle injector-nya sampai tersumbat oleh kerak, tentu saja biaya perbaikannya bisa lebih dari Rp 6 juta.

Editor : ARSN
Sumber : Otomotifnet.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa