Otoseken.id - Toyota Kijang Innova sampai Hyundai IONIQ 5 bisa dapat insentif hinggal Rp 80 juta pada tahun 2023 mendatang. Tapi Nissan Leaf dan Toyota bZ4X enggak dapat, ternyata ini alasannya.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kebijakan insentif tersebut sebagai upaya Pemerintah dalam mendorong percepatan era elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia.
Adapun kisaran insentifnya ialah sebesar Rp 80 juta untuk mobil listrik atau BEV (Battery Electric Vehicle), Rp 40 juta untuk mobil hybrid, dan Rp 8 juta untuk sepeda motor listrik, serta Rp 5 juta untuk Masyarakat yang ingin mengkonversi motor konvensional jadi listrik.
"Pemerintah sekarang sedang menghitung insentif tersebut. Insentif ini sangat penting dan disusun setelah mempelajari berbagai aturan dari negara-negara yang relatif lebih maju dalam penggunaan EV (electric vehicle)," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang dikutip dari website resmi Kemenperin.
Contohnya negara China dan negara-negara di Eropa memberikan insentif kendaraan listrik. Juga Thailand yang merupakan kompetitor industri otomotif bagi Indonesia.
Syarat umum untuk bisa mendapatkan insentif yaitu APM (Agen Pemegang Merek) harus memiliki pabrik di Indonesia.
"Insentif akan diberikan untuk pembelian mobil atau motor listrik yang memiliki pabrik di Indonesia," kata Agus Gumiwang dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden.
Beberpa mobil listrik dan hybrid yang kemungkinan mendapatkan insentif Rp 40-80 juta antara lain Hyundai IONIQ 5, Wuling Air EV, Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dan Wuling Almaz Hybdrid.
Sedangkan mobil listrik dan hybrid yang tidak dapat insentif yaitu Nissan Leaf, Nissan Kick e-Power Hybrid, Lexus UX300e, sampai Toyota bZ4X.
Peningkatan populasi kendaraan listrik harus didukung dengan kolaborasi antar Kementerian atau Lembaga yang masing-masing memiliki tugas berbeda dalam mendukung perkembangan kendaraan listrik Nasional.
Untuk mendukung percepatan eksositem kendaraan listrik di Tanah Air, Kemenperin juga sedang mempersiapkan satu standar baterai yang sama, sehingga penggunaan charging station dan swap battery akan bisa lebih mudah.
Baca Juga: Marketnya Masih Sepi, Astra Digital Masih Pantau Main Mobil Listrik Bekas
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR