Dengan demikian, Carsome menawarkan pengalaman menjual mobil yang mudah, praktis dan cepat. Carsome juga memanfaatkan teknologi dan analitik data yang konsisten diperbaharui untuk mendapatkan pemahaman konsumen yang lebih baik.
Baca Juga: Carsome Dapat Suntikan Dana Rp 424 Miliar, Siap Wujudkan Model Bisnis Baru
Kemudahan yang ditawarkan Carsome tersebut semakin dilirik oleh konsumen, sesuai dengan temuan survei yang menunjukkan bahwa platform jual-beli mobil bekas online semakin populer setelah periode PSBB.
"Carsome terpercaya, selalu terbuka mengenai informasi harga yang dijual, kemudian mudah prosesnya, tinggal telfon atau daftarin mobil yg akan dijual, bisa datangi inspektor terdekat atau inspektor kami yang ke rumah, juga prosesnya cepat," ucap Delly Nugraha, General Manager Carsome Indonesia dalam acara virtual Carsome Consumer Survey: Proyeksi Pasar Mobil Bekas 2021.
Dari hasil survei Carsome, persentase masyarakat Indonesia yang tertarik menjual mobil secara online meningkat 34%, dari 53% sebelum PSBB menjadi 71%.
Hasil survei yang dilakukan pada Oktober 2020 ini mengindikasikan semakin pesatnya digitalisasi pasar mobil bekas karena platform online dirasa mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menjual mobil bekas.
Baca Juga: Tingkatkan Pasar Mobil Bekas, Carsome Akan Hadirkan Retail Tahun Depan
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, pada 2021 ini, Carsome berencana meluncurkan model bisnis business-to-customer (B2C) di Indonesia untuk memberikan pengalaman jual-beli mobil bekas yang lebih terintegrasi.
Model bisnis ini memungkinkan Carsome untuk menawarkan mobil secara langsung kepada konsumen.